Dampak Musim Hujan, Petani Tembakau Ponorogo Terpaksa Menanggung Kerugian

- Redaksi

Wednesday, 6 November 2024 - 05:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petani tembakau 
(Dok. Ist)

Petani tembakau (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – Hujan yang terus turun di Ponorogo beberapa hari terakhir membuat para petani tembakau cemas.

Mereka khawatir jika hujan terus-menerus, hasil tembakau mereka bisa rusak. Salah satu masalah utama adalah sulitnya menjemur tembakau yang baru dipanen.

Jika daun tembakau tidak kering dengan baik, tembakau bisa membusuk dan petani akan merugi.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Suwarto (56), petani tembakau dari Desa Plunturan, Kecamatan Pulung, Ponorogo, mengungkapkan kesulitan yang dialami petani pada musim hujan.

“Musim hujan itu yang bingung ya pas mengeringkannya. Kalau pas panas (terik.red), sehari itu bisa kering, tapi musim hujan begini, tiga hari baru kering, yang jelas mempengaruhi kualitas. Kalau hujan terus ya akhirnya tembakau banyak yang busuk, ” katanya, Selasa (5/11/2024).

Baca Juga :  Sejumlah Pengungsi Rohingya di Kantor Gubernur dipindahkan ke Camp Pramuka

Selain itu, Suwarto juga terpaksa memanen daun tembakau lebih cepat karena hujan mulai turun.

Daun yang sudah dipanen kemudian dirajang dan disimpan di green house untuk menghindari hujan.

Saat cuaca cerah, tembakau dikeluarkan untuk dijemur. Ini membuatnya harus mengeluarkan biaya lebih untuk membayar tenaga pengeringan.

“Harga tembakau kalau gradenya bagus ya Rp50 ribu per kg ke atas, kalau kuning atau merah sedikit harganya Rp30-Rp40 ribuan per kg,” terangnya.

Petani tembakau lainnya, Kateni (48), juga mengalami kerugian akibat hujan. Mengigat tembakau harus disimpan terlalu lama.

“Ya busuk karena terlalu lama penyimpanannya karena setiap hari hujan. Nunggu lama juga ini pengeringannya, ya tetap dijual kalau nggak gitu kita rugi,” urainya.

Baca Juga :  ITB Perkuat Kolaborasi untuk Majukan Desa dengan Teknologi Tepat Guna

Sekarang, Kateni dan petani tembakau lainnya hanya bisa pasrah dan berharap harga tembakau tidak jatuh lebih rendah lagi karena kondisi cuaca yang tidak mendukung.

Berita Terkait

Jelang Waisak 2569 BE 2025, Ini Jadwal dan Tips Menyaksikan Festival Lampion di Borobudur
Pemuda Katolik Menyambut Baik Pemilihan Kardinal Prevost sebagai Paus Baru
Detik-Detik Waisak 2025: Tradisi Meditasi Menjelang Puncak Perayaan
Ibu Hamil Tertangkap Mencuri Skincare Senilai Rp 1 Juta di Toko Kosmetik
Kakak Adik Kirim Bayi Hasil Inses Lewat Ojol, Tiba di Masjid dalam Kondisi Tak Bernyawa
Mahasiswi ITB Ditangkap Polisi Terkait Meme Presiden Prabowo dan Jokowi
Penanganan Premanisme Ormas Bukan Hanya Tanggung Jawab Polri
Dedi Mulyadi dari Partai Apa? Berikut Sepak Terjangnya di Dunia Politik

Berita Terkait

Saturday, 10 May 2025 - 16:11 WIB

Jelang Waisak 2569 BE 2025, Ini Jadwal dan Tips Menyaksikan Festival Lampion di Borobudur

Saturday, 10 May 2025 - 08:52 WIB

Pemuda Katolik Menyambut Baik Pemilihan Kardinal Prevost sebagai Paus Baru

Saturday, 10 May 2025 - 08:51 WIB

Detik-Detik Waisak 2025: Tradisi Meditasi Menjelang Puncak Perayaan

Saturday, 10 May 2025 - 08:36 WIB

Ibu Hamil Tertangkap Mencuri Skincare Senilai Rp 1 Juta di Toko Kosmetik

Saturday, 10 May 2025 - 08:31 WIB

Kakak Adik Kirim Bayi Hasil Inses Lewat Ojol, Tiba di Masjid dalam Kondisi Tak Bernyawa

Berita Terbaru

Film Tenung (Dok. Ist)

Entertainment

Teaser Film Horor Tenung” Resmi Dirilis, Bikin Penasaran Penonton

Saturday, 10 May 2025 - 15:55 WIB